Sabtu, 30 Januari 2016

terbenam


Terbenam


Matahari mulai meninggi di ufuk timur, angin pagi yang dingin menyusup dari lubang ventilasi kamarnya. Membuat semua orang tentunya akan selalu berada dibalik selimut hangat. Cuaca yang sangat dingin.. tidak biasanya angin sangat dingin begini. Nana bukanlah gadis yang akan selalu berada dibalik selimut yang tebal dan hangat walaupun cuaca dingin sekalipun. Baginya dingin telah merasuk kedalam dirinya, jadi ia tidak seharusnya takut oleh hal yang seperti ini. Tidak sedikitpun. Nana membuka jendela lebar-lebar, membiarkan angin pagi yang dingin masuk begitu saja memenuhi kamarnya dan sinar matahari yang mulai memenuhi ruangnya. Matahari belum sepenuh sudah berada diatas. Langit yang mulai berwarna jingga pekat kemerah-merahan mulai nampak bersamaan dengan matari yang mulai meninggi.

merbabu take 2


Merbabu Take 2

1001 tanam pohon di Gunung Merbabu, sebuah acara yang diselenggarakan untuk umum dan gratis. Bagiku, acara seperti ini menjadi sebuah acara yang memberikanku suatu kesempatan untuk mendaki gunung itu lagi dan suatu kesempatan untuk mengenang masa yang telah sirna. Rinduku terhadap merbabu juga rinduku terhadap masa itu. masa dimana cinta nampak begitu jelas. Masa yang membuatku terasa hangat sepanjang waktu hingga rasanya diriku ini tak ingin kehilangan hal yang berharga seperti ini. Namun, kita tidak tahu dengan masa mendatang dan kenyataan yang akan terjadi nantinya. Cinta yang telah nampak dengan keagungannya harus tenggelam dengan kehancurannya. Aku selalu mengingat setiap kenangan bersamanya, namun kenangan itu juga membuatku tersiksa rasanya. Karena itu aku ingin melepaskan semua.

merbabu


Merbabu

Rencana telah disepakati. Senang rasanya akan mendaki bersama dengan laki-laki yang membutku nyaman. Membanyangkan saja sudah membuatku bahagia. Aku, Ida, Kak Yaki, Kak Anto, Kak Irfan, Kak Iwan dan Kak Fandi. Kami akan mendaki Gunung Merbabu. Semoga hari-hari baik mendukung kami saat mendaki. Rencana aku dijemput Om ke rumahnya Tante di Magelang. Ya itu alasan dasarnya setelah itu menuju Merbabu bersama mereka.

kopi dan hujan


Kopi dan Hujan


Musim hujan tahun ini, seperti musim hujan tahun-tahun yang lalu. Dingin, deras bercampur kesegaran saat ribuan tetesan air menimpa kulit. Musim hujan tiba dari bulan oktober sapai bulan maret. Hujan mengguyur bumi pertiwi tanah Indonesia. Indonesia memiliki dua musim, musim kemarau dan musim penghujan. Indonesia hanya memiliki dua musim itu saja, karena negara itu berada tepat di garis kathulistiwa.

desember


Desember


Malam semakin kelam
Ombak menyambar pantai
Cahya semakin redup
Hari mulai berganti
Masih ada cinta dalam jiwa
Cinta yang bagaikan sebuah gold
Seakan telah menjadi abadi
Semakin hari kian kuat
Semua telah kuutarakan
Indahnya benih yang telah tertanam
Semua telah kupertahankan
Tinggal satu kepastian
Ini akan menjadi saksi
Apakah masih pantaskah diriku
Dalam cinta yang kupertahankan
Inilah kenyataan yang harus kuterima